Mendengar kata sampah seringkali dimaknai sebagai sesuatu yang sudah tidak berguna dan tidak diinginkan lagi. Sampah dianggap tidak diperlukan lagi dan mengganggu kehidupan seseorang. Sampah tidak hanya mengganggu secara estetika karena merusak pemandangan dan keindahan tapi juga menimbulkan gangguan lain seperti menjadi tempat perindukan serangga, tikus dan binatang lainnya. Sampah juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan akibat karbon monoksida dan gas metan yang dihasilkan dari proses penguraiannya.
Tetapi jika kita memperhatikan pada sisi lain, maka sampah sebagai peluang dapat berarti berbeda. Pertama, sampah sebagai pemasukan tambahan. Sampah plastik dan anorganik lainnya telah dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita pemulung sebagai sumber penghasilan. Selain itu sampah organik juga dapat dimanfaatkan untuk dibuat sebagai pupuk organik, hal ini juga telah banyak diterapkan.
Apa yang perlu dilakukan ?
Sampah yang terpilah dengan baik akan memudahkan proses pengolahan sampah pada tahap yang selanjutnya. Sampah organik dapat diubah menjadi pupuk secara kolektif maupun individu dengan pelatihan di komunitas-komunitas masyarakat. Selain itu pemerintah perlu menyiapkan teknologi tepat guna dan manajemen yang baik dalam pengelolaan sampah. Sampah yang telah terpilah memerlukan TPS yang terpilah. Memerlukan TPA yang mempunyai teknologi yang mampu mengelola sampah. Memerlukan jejaring untuk menjual sampah terpilah. Untuk ini pemerintah dapat berkolaborasi dengan LSM dan komunitas di dibidang bank sampah dan kewirausahaan serta komunitas ilmuwan. Dapat bekerja sama dengan pemerintah negara lain untuk investasi dan kolaborasi.
Apakah ini hanya mimpi ?
Pada awalnya iya. Tetapi ini adalah mimpi yang sangat mungkin untuk diwujudkan. Dengan kerja keras, visi yang jelas, kolaborasi dan kordinasi. Maka sangat mungkin untuk mewujudkan mimpi-mimpi ini. Tak ada lagi orang yang membuang sampah di jalan lewat kaca mobilnya atau melempar sampah ke sungai. Karena masyarakat sadar bahwa sampah bernilai ekonomis secara nyata. Tak ada lagi yang berpikir bahwa sampah adalah sesuatu yang tak berguna. Karena hal yang buruk dan dianggap tak ada artinya jika diperlakukan dengan metode yang tepat akan menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Maka tak akan ada lagi yang berpikir bahwa kita bangsa kecil, karena sampah saja dapat diubah menjadi benda yang bermanfaat. Apalagi negara yang berlimpah potensi seperti Indonesia ini. (*)