Bupati Masneno : Penderita Stunting di Kabupaten sudah menurun tapi jangan puas dulu
Bersama, kita cegah stunting di Kabupaten Kupang
Bupati Kupang Korinus Masneno didampingi Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Sekretaris Daerah Kab. Kupang, Obet Laha dan Waket II DPRD Kab. Kupang, Johanis Mase membuka secara resmi acara rembuk aksi percepatan penurunan stunting, Jumad 28 Mei 2021 di Kantor Bupati Kupang.Dikatakan Masneno, tujuan kegiatan ini membangun komitmen publik, menyampaikan hasil analisa situasi dan rancangan rencana kegiatan serta mendeklarasikan komitmen Pemerintah Daerah dan masyarakat dlm upaya intervensi penurunan stunting. Harapan Bupati Kupang, melalui acara ini diperoleh kesamaan pandangan/persepsi, inovasi program/kegiatan sehingga dapat bersinergi antara OPD terkait dlm upaya penurunan stunting di Kab. Kupang.
Bupati Kupang menerangkan adanya penurunan angka yg signifikan dan memuaskan. Thn 2019 jumlah balita stunting 8.920 atau 32,34%, Agustus 2020 jumlah balita stunting 7.544 atau 25,8% sedangkan Februari 2021 jumlah balita stunting 7.267 atau 24,6%. Angka prevalensi ini menurun krn adanya kolaborasi dan upaya bersama OPD terkait, Lembaga mitra/NGO serta stakeholder lainnya melalui program/kegiatan yg mendukung serta upaya pembinaan dan pengawasan yg dilakukan Pemerintah Pusat dan Provinsi secara berkala.Pemerintah juga meluncurkan gerakan nasional percepatan perbaikan gizi (Gernas PPG) yg ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 42 Thn 2013. Sementara Kabupaten Kupang dengan program inovasinya "Tikar Biru"(stunting kelar dgn bayi ibu dan remaja kita unggul) yg dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama yaitu aksi bergizi, catin sehat, skrining mandiri dan on stop service.
Rembuk stunting yg ditandai dgn Penandatangan Berita Acara dan komitmen bersama oleh Bupati Kupang, Wabup Kpg, Wakil Ketua II DPRD Kab. Kpg, Johanis Mase, Kodim 1604/Kupang, Dinas Kesehatan Kab. Kupang, Dinas pendidikan, Dinas Sosial, BP2KBP3A, PUPR, Perkim, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Capilduk, PMD, Perindag, Kominfo, Kecamatan dan Lembaga Mitra/NGO, diharapkan Bupati tidak sekedar seremonial belaka namun menghasilkan solusi dan tekad dlm percepatan penanganan dan penurunan stunting di Kab.Kupang, melalui pemantauan rutin pertumbuhan dan perkembangan balita, penyediaan pangan bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih serta pendukung lainnya, agar bisa mencapai target RPJMD penurunan stunting yg ditetapkan Thn 2021 : 29%, Thn 2022 : 24,5%, Thn 2023 : 20% dan Thn 2024 target nasional : 14%. Melihat target tersebut diatas, Bupati katakan kita sudah dapat mencapainya bahkan melampaui target thn 2021 dgn angka prevalensi stunting dpt diturunkan menjadi 24,6% dari target 29%. Namun jangan puas dgn hasil yg ada. Terus bekerja giat lagi, utk turunkan angka stunting.
Waket II DPRD Kab.Kupang, Johanis Mase turut memberikan masukan bahwa kolaborasi serta sinergitas yg baik antara semua stakeholder jika dilaksanakan dgn bijak, bergandengan tangan, bekerja gotong royong pasti akan membuahkan hasil dan berdampak pada penurunan angka stunting. Mental-mental stunting setiap kita pengurusnya, harus dirubah juga, sehingga niat kita layani masyarakat sesuai harapan. Atasnama Lembaga DPRD, Johanis Mase katakan ikut mendukung rembuk aksi ini, tidak sebatas anggaran saja melainkan aksi nyata di lapangan. (ape)