baomong kupang (23/06).


Keluh kesah warga RT. 18/ RW. 06 Kerlurahan Pasir Panjang yang disampaikan akun facebook Owen Parera di Grup-Grup Facebook NTT akhirnya terobati dengan datangnya bantuan dari berbagai Ormas, LSM serta Komunitas-Komunitas masyarakat yang peduli. Keluhan Owen terkait minimnya perhatian pemerintah Kota Kupang dalam memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Badai Seroja di wilayah RT tempatnya tinggal mendapat simpatik dan empati dari berbagai elemen masyarakat. 

Owen Parera, pemilik akun Facebook yang viral karena kritikannya terhadap penanganan pemerintah Kota Kupang saat ditemui media ini Senin (21/06/21) mengatakan sejak terjadinya Badai Seroja pada bulan april lalu, belum ada bantuan yang diberikan padahal kerusakan yang dialami lumayan parah. “Sejak terjadinya Badai Seroja sampai saat ini sudah dua bulan lebih, pemerintah sonde (tidak) datang toe ketong (melihat kami)” cerita Owen, “justru bantuan datang dari mereka yang berempati dengan ktong (kami), dari Alumni Telonjoek, Ormas Ultras, Susteran dari Jakarta, Gereja Ebenheizer, Gereja Kaedral, GSKI Jakarta dan beberapa komunitas masyarakat yang secara spontanitas membantu” lanjut Owen. Owen menyayangkan minimnya perhatian pemerintah Kota Kupang yang seolah mengabaikan rakyatnya. “ Ktong masih berharap pemerintah datang bantu, jangan hanya datang verifikasi dari jalan raya saja baru bilang data yang diambil sudah benar” tutup Owen. 



Keluhan yang sama disampaikan warga sekitar, Anis Kollo seorang pemulung yang menghidupi 7 orang dirumahnya menyampikan bantuan pemerintah belum kunjung tiba dari pemerintah sehingga mereka berupaya membangun rumahnya sendiri yang diterpa badai seroja. Warga lainnya Erens Fallo juga mengeluhkan hal yng sama “Pemerintah sampe sekaraang sonde ada yang datang bantu, tapi untung ada perhatian dari luar sa” ungkapnya, lanjut Erens “bantuan dari LSM dan komunitas luar ini sangat membantu ktong yang kebanyakan hanya berprofesi sebagai tukang, ojek dan pemulung”. Mereka mengharapkan pemerintah lebih tanggap dalam menanggapi keluhan masyarakat.



Berdasarkan data yang dihimpun Ketua RT 18 Yohakim Nahak, total rumah rusak kibat badai Seroja di wilayahnya 44 rumh dengan kategori rusak berat 20 rumah, rusak sedang 12 rumah dan rusak ringan 12 rumah. Saat ditanya apakah sudah berkoordinasi dengan pihak kelurahan, Yohakim menjawab koordinasi terus dilakukan dengan pihak kelurahan tapi pihaknya mendapatkan jawaban bahwa bantuan kota belum ada dan menunggu bantuan dari pusat. “ Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah kelurhan tapi katanya belum ada bantuan dari walikota jadi kami diminta bersabar menunggu bantuan dari pusat, jadi kami bersama masyarakat berusaha mencari bantuan dari luar sehingga baru-baru ini ada yang datang bantu dari Gereja Ebenheizer Oeba, Katedral Kristus Raja, Alumni Telonjoek, IRG, Susteran PRR Jakarta, Ultras vicctory dan GSKI dan puji Tuhan sangat membantu kami, walau belum mencukupi semua tapi kami merasa bersyukur karena mereka memberi dengan ketulusan dan keikhlasan” tutup Yohakim.